Ketika air mata ini mengalir lagi
Hanya bisa mengatupkan kedua bibir
Seribu kecamuk menerobos masuk
Tak ada yang ku mengerti
Aku tak mengerti...
mengapa harus dia
Aku pun tak mengerti...
mengapa aku mampu menguntai harap tentang dia
Ya Tuhan, air mata ini
tak berhenti menetes
Kalau hati ini mampu bersuara
Teriaknya pasti sudah menggema
Hanya bisa memendam
semua resah di ujung putus asa
Hanya mampu mengucap doa
Berharap ada jalan terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar