Ada sebuah tanya besar di kepalaku
Aku mencari kian kemari...sekiranya ada yang bisa memberi jawabnya
Meski di dalam diriku tau bahwa kau lah yang paling tepat
untuk dipertanyakan akan ini semua...
Andai aku boleh memilih untuk memutar waktu,
mungkin aku akan memilih untuk tidak berada
dalam rangkaian hari-hari itu...hari-hari ketika kau menguntai senyumku dan merajut tawaku,
mungkin aku akan memilih untuk tetap dalam harapku yang setia menanti masa laluku...
Kini, aku terlanjur beranjak jauh masuk ke dalam pelataran hidupmu
terlalu dalam ternyata, dan aku tercekat menemukan kenyataan
dirinya bahkan masih duduk manis di dalam kediaman hatimu..
Tak sepantasnya memang aku berdiri di sini..
Ku paksakan segenap asa dan jiwaku berpaling,
melangkah meninggalkan pelataran itu...
Aku tertatih, segenap daya ku kerahkan
Aku harus...ya aku harus melangkah keluar
Membenturkan pandangan ini sekeras mungkin,
menyadarkan rasio ini untuk mengerti bahwa
yang pernah dilalui, yang pernah tercipta
hanyalah sesuatu yang berlebihan di pandanganku
Mari tutup pintu itu hai hatiku,
mungkin hanya halusinasi belaka ketika terasa ada yang mengetuk
karena ternyata toh tak ada orang di luar sana...
tak ku temukan dia yang hendak masuk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar